Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

TANPA BINTANG

Tanpa Bintang Oleh Senja kelana Malam dingin Gigil menyelimuti, sementara hujan dengan mesra menyetubuhi bumi, tetesannya mengisahkan kisah kisah yang tak pernah usai hingga masa terus berlanjut. Perjalanan hidup Berliku laksana sebuah pentas yang mengalir tanpa sutradara, berjalan tak lebiah dari air yang mengalir, terkadang keruh, atau jernih Dan malampun semakin larut, tinggal rinai satu satu mengetuk genteng, seperti irama lawas mengalun dari bibir perawan, sebentar lagi derit pembaringan ceritakan sepi, seperti malam malam yang lalu, diam dalam dekap letih yang menjarah raga Lelaki sunyi diam dalam kelam Menatap langit tanpa bintang Tongko, Rabu 13 September 2017 at 11:30 pm

WAHAI DARAH YANG MENGALIR

Ikut Event... Terpilih sebagai kontributor Wahai Darah Yang Mengalir Karya Senja Kelana "Wahai darah yang mengalir dari susu kehidupan, dan tubuh letih berkamben sarung dengan tumit pecah bernanah, yang mengalirkan bingkai kasih sayang, tanpa letih mengajar berjalan!" "Wahai tangan keriput yang lemah menjuntai letih, yang selalu memberi senyum kala sedih dan duka atau saat bahagia dan damai, kusimpuhkan... pada tengadah tanganmu dan dedoamu, restu dan ikhlasmu, ketika kujejakkan kaki melangkah bersama seuntai harapan yang dalam takdir telah tersurat... "Wahai peluh peluh kasih yang tak pernah mengeluh, saat dalam timangmu dengan lenganmu yang mulai rapuh, tangan lemahku yang hanya sanggup menyentuh dagumu yang keriput... Kusimpuhkan sujud di kakimu Bermohon tentang restumu yang tak pernah berhenti mengikuti langkahku... Bunda.... Bunda... Dikaulah bunda Restumu membimbingku Restumu yang menuntunku Yang hari ini kulangkahkan kaki Dan harapan dalam ta